Pasien estetika datang umumnya bertujuan untuk meremajakan kulit, memperbaiki skar, mengubah warna kulit, dan dengan alasan kondisi patologik kulit lainnya,” demikian paparan Dr. Peter Hasan H. W. dalam Seminar and Workshop in Aesthetic Medicine yang diadakan Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia. Dr. Peter melanjutkan, untuk memenuhi kebutuhan pasien di atas, saat ini sering digunakan terapi laser oleh dokter sebagai salah satu modalitas terapi.
Saat ini, teknologi laser semakin berkembang dan banyak dimanfaatkan oleh dunia kedokteran, bukan hanya yang berkaitan dengan dermatologi atau estetika. Tujuan terapi ini adalah menghancurkan jaringan patologis yang tidak diinginkan atau menjadi target dengan tetap melindungi jaringan normal di sekitarnya.
Dalam paparannya di acara yang diselenggarakan pada 16-18 Desember 2011, Dr. Peter menyebutkan beberapa teknik yang dapat digunakan dalam terapi laser. Di antaranya laser ablation/vaporization, laser skin resurfacing, zebra laser phototermolysis/coagulation, fractional phototermolysis, non-ablative laser skin rejuvenation, dan teknik lainnya.
Tiap produsen laser berusaha keras untuk senantiasa menemukan peralatan penghasil laser yang paling ideal, misalnya short to ultra short pulse laser, Q-switch laser, beyond TRT (thermal relaxation time), dan sebagainya. Saat ini pun terdapat laser fraksional dengan berbagai panjang gelombang untuk mencapai termolisis selektif yang dilengkapi alat bantu tambahan demi mencapai hasil akhir yang diinginkan.
Ingin lebih lengkap silakan baca disini
0 comments:
Posting Komentar