Klasifikasi TOMCAT
Serangga ini tergolong :
Ordo : Coleoptera (kelompok kumbang)
Sub ordo : Rove Beetle (kelompok kumbang kecil)
Famili : Staphylinidae
Genus : Paederus
Spesies : Paederus Littorarius
Hewan ini dibedakan oleh panjang pendeknya penutup pelindung sayap ("sayap berlapis") yang meninggalkan lebih dari setengah dari perut mereka terbuka. Dengan lebih dari 46.000 spesies dalam ribuan generasi, kelompok ini adalah keluarga kedua terbesar kumbang setelah Curculionidae (kumbang sebenarnya). Ini adalah kelompok kuno, dengan fosil serangga tomcat diketahui dari Jaman Triassic atau pemusnahan Mahluk Hidup di Bumi, 200 juta tahun lalu.
Morfologi
Secara morfologis, binatang ini memiliki panjang sekitar 1 cm, badan berwarna oranye dengan bagian bawah abdomen dan kepala berwarna gelap. memiliki sepasang sayap namun tersembunyi. Warna mencolok berfungsi sebagai peringatan bagi predatornya, bahwa serangga ini punya racun. Ukurannya sekitar 7-10 mm. Pada antena kumbang biasanya 11 tersegmentasi dan filiform, dengan clubbing moderat dalam beberapa generasi kumbang. Biasanya, kumbang ini terlihat merangkak di kawasan sekeliling dengan menyembunyikan sayapnya dan dalam sekali pandang ia lebih menyerupai semut. Apabila diganggu kumbang ini akan menaikkan bagian abdomen supaya kelihatan seperti kalajengking untuk menakutkan musuh.
Habitat
Habitat lingkungannya berupa tambak liar dan ada sedikit semak-semak. Sebenarnya serangga tersebut bersifat kosmopolitan, artinya berada dimana-mana dan suka daerah yang lembab, bisa di lantai tanah maupun lantai keramik juga bisa. Tempat yang lembab dan tanaman, seperti padi dan jagung merupakan wilayah yang paling disukai. Mereka termasuk salah satu predator wereng. Serangga ini merupakan kelompok serangga pertanian, sebagai Predator dari hama pertanian seperti wereng dan lainnya.
Gejala Klinis Akibat Tomcat
Secara klinis gejala kulit yang kena racun yang biasanya di wilayah kulit terbuka dalam waktu singkat akan terasa panas. Setelah 24-48 jam akan muncul gelembung pada kulit dengan sekitar berwarna merah yang menyerupai lesi akibat terkena air panas atau luka bakar. Beberaoa penyakit yang ditimbulkan pada manusia antara lain Dermatitis Contact Irritant, akibat racun “paederin” (C25 H45O9N) yang ada di dalam badan, kecuali sayap. Dermatitis terjadi bila bersentuhan secara langsung dengan serangga ini, atau secara tidak langsung misalnya melalui handuk, baju atau barang lain yang tercemar racun paederin. Pada kasus yang jarang tidak menimbulkan gejala kulit yang berarti. Perlu dipastikan bahwa tidak ada riwayat terkena bahan kimia atau luka bakar. Lesi pada mata menyebabkan conjunctivitis dan disebutdengan Naerobi’s Eye.
Pengobatan
Jika kulit terkena racun Serangga Tomcat segeralah dicuci menggunakan sabun, jangan dikasih odol, minyak kayu putih, balsem, minyak tawon, karena hasilnya akan memperparah. Kulit yang terkena toksin Tomcat akan merah meradang mirip herpes tapi tidak sama. Pengobatannya menggunakan salep dan antibiotik. Biasanya hydrocortisone 1% atau salep betametasone dan antibiotik neomycin sulfat 3 x sehari atau salep Acyclovir 5%.
Pencegahan
Untuk pencegahannya masyarakat dihimbau untuk selalu menutup ruangan terbuka saat hendak menyalakan lampu karena tomcat sendiri senang mengikuti arah cahaya lampu. Maka tidak heran tomcat mulai menyerang dan masuk kerumah pada malam hari disaat lampu dirumah menyala dengan terang. Untuk saat yang terdesak, masyarakat bisa menggunakan pestisida alami berbahan laos untuk mengusir serangga beracun ini.
Jika ditemukan serangga ini, jangan dipencet, agar racun tidak mengenai kulit. Masukkan ke plastik dengan hati-hati, terus buang ke tempat yang aman. Segera beri air yang mengalir dan sabun pada kulit yang bersentuhan dengan serangga ini. Pastikan serangga ini tidak ada lagi, untuk mencegah pertambahan lesi di kulit, dan kompres kulit dengan cairan antiseptik dingin, bila sudah timbul lesi seperti luka bakar. Bila berlanjut maka sebaiknya berobat ke fasilitas kesehatan terdekat.
0 comments:
Posting Komentar